Cerita Dewasa - Perkenalkan, nama saya Leon Wijaya,saya biasa dipanggilEon oleh teman-temanku, saya ini seorang pria yang sangat suka dengan istri orang, kebiasaan ini dimulai ketika saya masih duduk di bangku SMA, saya sering bermain di rumah teman saya, bukan karena saya dekat dengan teman saya, akan tetapi saya suka melihat tantenya yang sangat sexy. Tapi, setelah tamat sekolah teman saya sudah pindah ke kota lain bersama tantenya. Saya pun melanjutkan sekolah saya di ibukota. Hari demi semakin berlalu, akhirnya saya lulus dari perguruan tinggi. Rasa suka saya dengan teman tante saya juga sepertinya belum hilang. Terkadang saya juga bisa sange sendiri jika teringat dengan tante teman saya. Hari demi hari pun semakin berlalu, hingga suatu hari saya mendapatkan pekerjaan ke luar negeri, dari sini lah akan dimulai cerita yang sangat seru ini.
Saya mendapatkan tawaran kerja di luar negeri, dengan iming-iming bonus dan gaji yang tinggi, saya pun segera menerima tawaran tersebut, dan akhirnya saya pun berangkat kerja ke luar negeri dan mulai bekerja di sana. Sesampainya di sana, saya tidak kenal dengan siapa pun, saya mulai mencari teman dan akhirnya saya mendapatkan beberapa orang teman di sini. Saya pun mulai melirik lirik cewek untuk dijadikan mangsa. tetapi tidak ada yang sesuai dengan kriteria dan tipikal saya.
Beberapa bulan kemudian di kantor saya ada kedatangan seorang cewek, dia adalah karyawati baru, entah kenapa dari pertama dia datang saya sering melirik dia. Akhirnya saya memberanikan diri untuk berkenalan dengan dia.
"Hai, saya Leon, kok bisa kerja di sini ? "
"Iya mas, Saya Inda mas, saya terpaksa kerja di luar negeri, karena tuntutan ekonomi keluarga saya"
"owh.. emangnya mbak sudah berkeluarga ya ?? "
"Iya mas, suami saya pemabuk dan saya harus menghidupi 3 orang anak saya"
( dalam hati saya langsung berpikir wahh, boleh ini istri orang, anak 3 tetapi body masi mantap banget)
"Emnknya istri mbak tidak bekerja ?"
"Ada mas, cuma suami saya cuma seorang mekanik, gajinya tidak mencukupi untuk kebutuhan keluarga kita, makanya saya memberanikan mengambil tawaran kerja disini untuk membantu perekonomian keluarga saya mas"
Semakin hari kami pun semakin dekat dan mesra, pikiran licik saya juga sudah mulai keluar, apalagi saya teringat dengan tante teman saya, ditambah saya sering melirik tubuh Inda yang mungil tetapi sangat berisi. Suatu hari, selepas pulang kerja, saya mengajak Inda untuk pergi minum di sebuah bar, Inda pun mengiyakan ajakan saya. Akhirnya kami ber 2 pun pergi ke bar dan minum sampai larut malam.
Pada saat perjalanan pulang saya melihat keadaan Inda sudah setengah mabuk, saya langsung berpikir saya harus bisa merasakan tubuh mungilmu malam ini juga. Saat perjalanan pulang saya mencoba mengajak Inda untuk tidur saja di hotel, saya beralasan ini sudah larut malam dan akan tidak enak dilihat oleh teman mes kami, jika melihat kami ber 2 pulang dalam keadaan mabuk. Inda pun mengiyakan saja. Akhirnya kami pun menginap di hotel malam itu.
Sesampainya di dalam kamar hotel, saya mengajak Inda untuk rebahan di kasur, Inda langsung menarik saya dan dia langsung mencium bibir saya. Saya mulai melucuti satu per satu pakaian Inda dan pakaian saya. Sekarang kami ber dua sudah sama sama bugil dan Inda pun semakin liar, saya bisa merasakan ketika menjilat penis saya, sambil tanggannya memainkan biji dragon ball saya. tangan saya langsung memainkan memek dia, dan tangan dia mengocok kontol saya, akhirnya kita melanjutkan permainan dengan gaya 69, Inda pun semakin liar, dan memeknya sudah mulai becek. Saya pun mengajak Inda dengan posisi dia di atas, goyangan dia terasa enak sekali, dan kemudian dia mengajak saya dalam posisi saya di atas, saya pun mengiyakan, desahan Inda semakin kuat dan saya saya pun ngecrot.
Saya melihat Inda juga sudah merasa sangat capek tetapi dari tatapan mata dia, saya tau dia sangat menikmati permainan malam ini. Kami ber 2 akhirnya tertidur dengan pulas, dan paginya kami bergegas untuk pulang sebelum teman teman mes terbangun dan melihat kami.
Pengalaman malam itu merupakan pengalaman tak terlupakan bagi saya, dan kemudian saya juga harus berpisah dengan Inda karena Inda sudah balik kembali ke kampung halamannya.
0 Comments